This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

7/27/2012

Resensi Novel Sekolahku Bukan Sekolah


Kata Pengantar
            Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmad-Nya, sehingga setelah melalui proses panjang, akhirnya tugas meresensi novel ini bisa diselesaikan.
            Saya merasa optimis bahwa resensi novel ini dapat memberikan keberhasilan dalam meresensi bagi semua siswa, sehingga bisa memberikan kita manfaat khususnya apabila kita meresensi sebuah novel dengan mudah dan benar.
            Sekalipun demikian, saya menyadari bahwa proses penyusunan resensi ini merupakan pekerjaan yang tidak ringan, sehingga memungkinkan adanya kekurangan maupun kesalahan baik dalam penulisan, tata bahasa maupun isinya. Oleh karena itu saya mohon maaf dan saya mengharap saran, kritik, maupun masukan dari pembaca analisis ini.


Srono, 06 Maret 2012

Penulis








Nama   : smilecrew
Kelas   : XII IPA 3
       “Sekolahku Bukan Sekolah
Penerbit           : Matapena Yogyakarta (LKIS)
Edisi                : Soft Cover
Penulis             : Maia Rosyida
Tanggal terbit  : 2009 – 00 – 00
Halaman          : V 234
Ukuran                        : 110x170x0
Katagori          : Fiksi/Novel/Sastra

SINOPSIS
            Dari bahasa Yunani, sekolah mempunyai arti luang. Tentu saja waktu luang yang penuh arti, yang ideal, yang tidak membosankan dan padat dengan pembelajaran. Tentu saja setiap manusia akan punya sikap yang tidak sama dalam menginginkan itu. Mereka punya beragam ekspresi yang tidak bisa dipaksakan untuk sama. Punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Melihat kenyataan seperti itu, aku berharap akan ada sekolah yang tidak mengekang ekspresi. Aku ingin bersekolah dengan peraturan yang sehat, dengan kebebasan yang berprinsip, dengan berbagai ekspresi dan tentu saja dengan jalan yang alternative, jalan yang bisa jadi bahan escape di tengah-tengah jalanan macet yang sama sekali tidak menguntungkan.
            Sekolah yang akhirnya sepakat kita kasih nama Alternatif School. Sekolah yang mengutamakan kesehatan tanpa efek samping. Sekolah yang sangat banyak pilihan tanpa ada batas. Sekolah yang berlaboraturium raksasa berupa alam luas. Sekolah yang dipercaya bakalan bisa menghipnotis anal-anak bangsa untuk membunuh kemalasan. Sekolah yang benar-benar tahu apa arti dan tujuan sekolah. Apa arti ilmu dan apa arti pendidikan. Karena aku tahu kehidupan nggak bisa jalan lurus tanpa dua hal itu. Karena ilmu itu ladangnya amal. Amal sendiri adalah momok saat kita sudah say good bye sama dunia. Ilmu biar gimanapun merupakan cahaya yang paling nyata. Semakin dibagi malah jadi nggak karuan banyaknya. Nggak ada ilmu orang buta. Kehidupan sesat, penuh kemunafikan, kebodohan, penipuan dan segala yang membuat hidup jadi serba tak ada artinya. Ilmu yang nggak terdidik bakalan jalan seperti tanpa baterai. Orang pintar tapi keblinger. Cuma pengen sekolah tapi nggak tahu tentang apa-apa.
            Aku juga masih nekat untuk terus memperebutkan sesuatu dengan cara mengisi waktu luang sebaik mungkin. Kata lain dari sekolah. Iya, sekolah kini adalah darah dagingku. Bola adalah jantungku dan ambisi untuk jadi pemenang adalah obsesi terbesar dalam hidup ini. Dalam hal apapun, aku memang harus menang. Aku seperti biasa saja menjalani hidup, satu yang aku pengen jadi pemain sepak bola dunia seperti jagoan-jagoanku yang sudah mendahului. Kalau urusan sekolah aku bisa dibilang ambisius, karena aku juga senang sama teori yang nantinya bikin aku jago main bola. Maksudnya pembahasan empiris yang bikin hidupku bisa lebih semangat. Karena permainan perebutan bola itu bukan hal yang biasa. Memperebutkan sesuatu yang kecil untuk menjadikannya sesuatu yang besar adalah imajinasi tinggi.
            Kita memang wajib mandiri dalam hal apapun. Apalagi di sekolah ini hak bisa sepenuhnya dipegang murid. Kita mau ngapain aja, guru siap bantu. Jadi disini guru itu malah sudah seperti pembokat. Tapi kecuali kalau kesalahan kita sudah fatal banget baru deh ada yang namanya eksekusi. Karena juga nggak bisa dipungkiri kejadian-kejadian kecil yang bikin kita kadang-kadang jadi nggak akur. Cuma masalah bercanda bisa menjalar kemana-mana.
            Dan sekarang sudah mulai redup reda tentang omongan masyarakat yang dulu demen manggil kita dengan anak jalanan, karena efek dari seragam yang sekarang kita pakai. Padahal sebenarnya seragam ini nggak ngefek sama sekali dengan konsep belajar kita. Tapi sudahlah, lebih baik mengalah dulu dari pada harus perang.
            Pulang sekolah, aku nggak langsung balik kerumah, aku bingung. Aku jalan seperti tanpa arah. Dan tanpa kusadari sekarang pematang sawah sudah sangat jelas terlihat. Tapi lagi-lagi aku harus sendiri sekarang. Dengan tenang melangkah menuruni terasering dan parit-parit kecil mengalirkan air. Aku duduk ketika sampai diatas bangku semen yang menjadi pembatas rumput-rumput liar. Dua kaki yang tanpa harus beralas ini sedang kupijitin ke dalam air bening yang mengalir deras di bawah telapak kaki. Begitu jernih dan tidak membosankan suaranya yang gemericik ampuh untuk sekedar menjadi obat penenang.
            Wajahku menengadah ke pepohonan yang tumbuh berjajar diatas. Mencoba terapi perasaan dengan alam. Karena sekarang aku sedang lemah. Dan apapun yang terjadi, aku harus bisa berdiri.
            Pemandangan yang indah, udara yang bertiup tak mau berhenti menggelitiki perasaan ini. Rumput-rumput liar mencoba berbicara meski dengan bahasa mereka yang tak mungkin bisa ku pahami. Aku tersenyum sedikit. Mencoba membalas keramahan mereka terhadap masalah ini.
            Belajar tanpa guru atau pendamping begitu metode yang sengaja diterapin dikelas tiga. Ide beginian tercetus karena beberapa hal yang bikin kita optimis dan termotivasi untuk percaya bahwa semakin gede kita bisa semakin dewasa dan mandiri. Hal pertama, karena waktu kelas satu dan dua kemaren lumayan banyak jam kosong karena cuma ngandelin kedatangan guru. Sementara bapak ibu guru itu punya kesibukan mereka masing-masing yang nggak bisa ditinggalin. Hal kedua, ya itu tadi, kita pengen mandiri dan pengen kenalan sama yang namanya kesadaran akan pentingnya belajar dengan sebenar-benarnya. Nggak ngarepin guru, sekarang nggak ada lagi kalimat berbunyi jam kosong. Kita punya system sendiri yang kita kasih nama leader giliran. Tiap hari dari kita gantian buat bisa bawa kelas dengan sebaik-baiknya.
            Hari ini seluruh badanku sakit. Dari siang tadi, aku malas bangun. Dan aku nggak tahu harus ngomong apa. Aku malas. Gairah untuk masuk ke sekolah lagi jadi seperti hilang begitu saja. Aku seperti tidak dibutuhkan. Tapi begitu aku nggak ada untuk beberapa hari, semua sibuk mencari. Tapi memang percuma. Meski sudah ke seratus kalinya semua orang memaksa pengen tahu kata hati ini. Aku nggak mau ngomong. Bagiku sangat sulit. Sejenak aku diam untuk beberapa saat. Memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa mau ngungkap sebuah rasa saja sulit. Kenapa aku tadi lemah hanya karena persoalan sepele. Dan beberapa saat lagi, mataku malah langsung tabrakan sama satu pak rokok. Alung yang kasih. Pelan-pelan kuambil dan kupandangi.
            Hari minggu ini sekolah kami mau tanding persahabatan sama sekolah lain. Dan yang bikin aku semangat adalah seseorang, yaitu Kamel. Dia rencananya mau jadi supporter buat pertandingan kami.
            Disamping rumah, kami semua ngumpul. Dan sudah siap dengan pick-up yang akan membawa kita ke arena yaitu dilapangan lawan main. Nggak ada sejam kita sampai. Aku sedikit merilekskan badan dengan pemanasan. Dan begitu terlihat lawan main siap, timku melingkar untuk doa bersama. Yap! Pertandingan dimulai, posisiku kali ini bukan lagi sticker tapi back paling belakang.
            Lima belas menit, badanku mulai basah oleh keringat. Babak pertama berjalan lumayan teratur. Kita menang satu kosong. Aslam gantiin posisiku. Jadi bintang jago mencetak gol.
            Manit-menit berikutnya, pertandingan tidak sehat ini membuat beberapa orang daro timku harus mundur. Tapi baik dan buruknya permainan itu nggak Cuma bisa dilihat gol atau tidaknya seperti apa yang ada di benak mereka. Aku tahu, mereka pasti balas dendam.
            Menit-menit terakhir, keadaan benar-benar semakin kacau. Dan teramat sangat kacau. Staminaku kali ini malah banyak terkuras karena emosi! Aku lihat semuanya sudah lemah, sementara keadaan lawan main malah semakin persis algojo raksasa yang terus menghantui gerak gerik kami. Nyaris saja ada adegan berantem. Pas awal tadi, rencanaku memang mau bubarin bola ini dengan berantem fisik. Tapi kemudian ku buang jauh-jauh pikiran itu.
            Aku berhasil. Aku berhasil menggiring bola itu sampai ke gawang. Aku puas. Padahal tak semestinya posisi back ini bisa mencetak gol. Tapi aku berhasil!
            Kemudian semua bubar. Pertandingan yang jadinya unfriendship ini pun selesai sudah. Aku berjalan ke arah Kamel yang sedari tadi paling terlihat antusias kasih semangat.
            Sampai di sekolah, aku nggak langsung ke kelas. Duduk dulu dib alai-balai dapur Hilmy sekedar ngusir rasa kantuk. Tiba-tiba lagi nikmat-nikmatnya aku melekin ini mata, melintas Kamel dari arah kamar mandi. Dia nyapa begitu sadar ada aku.
            “Din, aku senang kamu senagai teman. Aku malah ngefans banget sama kamu. Tapi Din. Sorry ya kalau surat yang kamu kirim itu nggak bisa ku balas dengan kalimat yang sama. Aku harap kamu bisa ngerti semua kata-kata ini. Sorry ya Din”. Tapi sial aku nggak bisa ngelawan kata hatiku sendiri. Aku nggak bisa apa-apa kecuali menahan air mata agar tetap berhenti.
            Jam enam pagi aku bangun. Dan ini bisa di katakana tumben setelah aku bukan Udin yang dulu. Sejak aku berubah, aku jadi seperti nggak kenal dengan diriku yang dulu. Aku bingung, bimbang, bosan, capek, dan tentu saja sakit, terus terang sakit saat pernyataanku harus ditolak dengan sangat tegas. Dan untuk sekarang ini aku hanya bisa jadi pejalan kaki. Berjalan tanpa peduli apa yang bakal ku temui nanti.
            Aku sampai di tengah kota. Aku tahu disini ada tempat tongkrongan dari Alung. Meski nggak mewah, tapi lumayan kalau cuma buat ngusir stress.
            Sejak itu kedekatanku sama ganknya Alung makin hangat. Aku bebas berekspresi disana. Dan parah, sekarang aku bisa dibilang paling kuat mengkonsumsi nikotin dari pada mereka.
            “Udin, aku siap merebut kemenangan kembali”. Aku masih ingat kata-kata Helmy, dia pernah bilang belajar dari pengalaman, kebersamaan dan perjuangan itu jauh lebih berkesan. Aku sadar sekarang sikap egois itu nggak penting.
            Ibu senang aku kembali ke habitat lagi. Kembali pada nama Syamsudin yang dulu. Hari ini aku dibeliin bola sama ibu. Sore ini sepi, terpaksa aku ke lapangan sendiri. Tapi ketika aku iseng masukin bola ke gawang, ada seseorang yang mendadak jadi kipper. Hilmy mendekat sambil sudah mendekap bolaku dengan kedua tangannya. Aku jelas nggak mau kalah dan saling berebut untuk mendapatkan bola itu. Sampai saatnya hujan deras itu turun lagi. Kami berdua nggak peduli.
            Aku yakin suatu saat nanti kalau sudah gede, aku dan Hilmy bakalan menjadi kebanggaan Indonesia. Membangun kembali nama baik yang selama ini terpuruk. Seperti sekarang, aku dan Hilmy begitu agresif, ambisius dan sangat ekspresif demi merebutkan bola bulat ini. Berlari, berlari dan berlari untuk mendapatkan sesuatu yang kita cari.

















TENTANG PENULIS
Maiya Rosyida
            Orang yang paling cuek, keras, gila, jelek, sok sibuk dan slenge’an yang pernah kita temuin di dunia. Diajak ngobrol enak plus asyik. Tapi kalau diajak curhat, nggak enak banget. Dia malah langsung pergi kalau ada anak-anak cewek yang mulai bahas-bahas masalah yang menurut kita penting tapi menurut dia nggak penting banget itu. Dan jadi galak and sinis kalau sudah mulai berhubungan sama film atau teater. Anaknya nge-rock. Tapi kalau lagi gitaran, lagunya nggak pernah jelas. Suka nggeremeng sendiri. Ngarang lagu asal-asalan.
            Ngaku nggak suka politik tapi tetep cerewet kalau ada yang mulai ngomongin politik. Apalagi kalau sudah membahas film. Nggak ada habisnya tuh. Ngritik sana ngritik sini sampai yang diajak omong pusing sendiri. Suka beli novel tapi habis itu dibuang.
            Masalah penampilan dibilang tomboy nggak. Tapi kita juga nggak setuju kalau ada yang bilang dia feminin. Masalahnya ni anak memang aneh banget. Dibilang laki-laki nggak. Tapi kalau disebut perempuan, malah tambah nggak deh. Nggak tersinggungan, nggak pernah naksir cowok, agak kasar dan mulai nyebelin kalau jailnya kambuh. Nyebelinnya lagi, kalau sudah mulai duduk mematung di depan komputer. Bikin yang ngantri di belakang jadi ngiri, pengen banget ngetik-ngetik nggak jelas kayak dia begitu. Apalagi kalau sudah ngetik ditemenin sama lagu-lagunya The Cranberries. Sudah deh, ngak ada harapan kita buat antri komputer. Tapi giliran bosen komputer, dia suka maksa-maksa anak-anak cowok buat ambil gitar dan genjrengan sama mereka. Tapi sayangnya, ini jarang banget terjadi. Hehe. Soalnya saat ini dia masih konsen sama timbunan novel dan skenarionya yang masih acak-acakan di komputer. Satu hal yang paling penting, dia anaknya semangat dan sangat ambisius. Senangnya lagi kalau dia sudah mulai sibuk ngurusin filmnya. Pokoknya, sukses buat kamu, coy! Kita-kita ngedukung kamu.


KELEBIHAN
            Novel karya Maia Rosyida ini punya pesan kuat tentang kebebasan dengan latar sekolah luar biasa yang inspiratif. Yang menggugah semangat baru. Kisah remaja mengejar cita-cita lewat sekolah bebas, seta menifestasi nilai-nilai persahabatan yang memukau. Dan novel ini tersaji dalam bahasa yang tegas, lugas, menarik, dan banyak mengungkap solusi-solusi bagi pendidikan negeri.

KEKURANGAN
            Ulasan buku karya Maia Rosyida ini tidak menggunakan kata pengantar, dan sebagian besar dari kata-katanya menggunakan kata yang kotor, seperti : “jancok”, “bacot”,”asyem” yang tidak baik bagi pembacanya













RESENSI NOVEL
“SEKOLAHKU BUKAN SEKOLAH”
Karya : Maia Rosyida



Oleh :
smilecrew
XII IPA 3



SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SRONO
TAHUN AJARAN 2011 – 2012
pan cla�6<�� ��� le='mso-bidi-font-size:12.0pt;line-height:150%;letter-spacing:.75pt'>ari Kelompok 6
v Bagaimana caranya untuk mangatasi anak yang brutal karena kurangkasih sayang orang tua? 
v Jawabannya : Orangtua harus mengerti dasar-dasar pendidikan sehingga dapat memberikan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan yang diperlukan anak. Orang tua juga harus sedikit meninggalkan urusan karier untuk mengurusi masalah serta konflik yang dialami anak dan Orang tua perlu menunjukkan kesabaran dalam menghadapi perubahan tingkah laku remaja yang sulit diduga sifat, sikap dan jalan pikirannya

Kesimpulannya

Upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi kenakalan remaja yaitu menanamkan nilai-nilai moral dan hal itu dapat dimulai dalam rumah tangga dan dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Pembinaan tersebut bisa dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Dan pembinaan itu harus dimulai dari orang tua baik perlakuan, pelayanannya kepada remaja memperlihatkan contoh teladan yang baik dan sebagainya serta pemerintah juga sudah membuat program untuk mengatasi masalah kenakaln remaja ini salah satunya yaitu penyuluhan bahayanya narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) ke sekolah-sekolah serta mengadakan tes urine ada pula program pemerintah selain itu yaitu Penyuluhan oleh Kepolisian Lalu lintas mengenai cara berkendara yang baik di jalan raya ke sekolah-sekolah karena banyak sekali para remaja yang tidak menaati peraturan lalu lintas seperti ugal-ugalan di jalan.

Kenakalan Remaja


Diskusi Tentang Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja  jaman sekarang. Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya.
- kebebasan yang berlebihan.
- masalah yang dipendam.

Dan ada pula faktor-faktor selain di atas kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh beberapa hal, sebagian di antaranya adalah:
v  Pengaruh Kawan Sepermainan
v  Pendidikan
v  Penggunaan Waktu Luang
v  Uang Saku 
v  Perilaku Seksual

Kiat Pokok Mengatasi Kenakalan Remaja
Sebagian besar orang tua di jaman sekarang sangat sibuk mencari nafkah. Mereka sudah tidak mempunyai banyak kesempatan untuk dapat mengikuti terus kemana pun anak-anaknya pergi. Padahal, kenakalan remaja banyak bersumber dari pergaulan. Oleh karena itu, orang tua hendaknya dapat memberikan inti pendidikan kepada para remaja. Inti pendidikan adalah sebuah pedoman dasar pergaulan yang singkat, padat, dan mudah diingat serta mudah dilaksanakan. Dengan memberikan inti pendidikan ini, kemana saja anak pergi ia akan selalu ingat pesan orangtua dan dapat menjaga dirinya sendiri. Anak menjadi mandiri dan dapat dipercaya, karena dirinya sendirinyalah yang akan mengendalikan dirinya sendiri. Selama seseorang masih memerlukan pihak lain untuk mengendalikan dirinya sendiri, selama itu pula ia akan berpotensi melanggar peraturan bila si pengendali tidak berada di dekatnya.
Inti pendidikan ini terdiri dari dua hal yaitu :
1.  Malu Berbuat Jahat
Benteng penjaga pertama agar remaja tidak salah langkah dalam hidup ini adalah menumbuhkan hiri atau rasa malu melakukan perbuatan yang tidak benar atau jahat. Dalam memberikan pendidikan, orang tua hendaknya dengan tegas dapat menunjukkan kepada anak perbedaan dan akibat dari perbuatan baik dan tidak baik atau perbuatan benar dan tidak benar. Kejelasan orang tua menerangkan hal ini akan dapat menghilangkan keraguan anak dalam mengambil keputusan. Keputusan untuk memilih kebaikan dan meninggalkan kejahatan. Penjelasan akan hal ini sebaiknya diberikansejak dini. Semakin awal semakin baik. Berikanlah pengertian dan teladan tentang latihan kemoralan. Berikanlah kesempatan anak agar dapat meniru perilaku kebajikan orang tuanya. Ajarkan dan didiklah mereka untuk tidak melakukan pembunuhan, pencurian, pelanggaran kesusilaan, kebohongan, dan mabuk-mabukan. Gunakanlah acara-acara di televisi sebagai alat pengajaran. Tunjukkan kepada mereka bahwa kejahatan tidak akan pernah menang. Kejahatan akan musnah pada akhirnya. Sebaliknya, walaupun kebaikan kadang menderita di awalnya akhirnya akan memperoleh kebahagiaan juga.
Apabila anak sudah dapat dengan jelas membedakan kebaikan dan keburukan, tahap berikutnya adalah menumbuhkan rasa malu untuk melakukan kejahatan. Mengkondisikan munculnya rasa malu dapat menggunakan cara seperti ketika orang tua mengenalkan pakaian kepada anak-anaknya. Orangtua selalu berusaha memberikan pakaian yang layak untuk anak-anaknya. Namun, apabila suatu saat anak mengenakan pakaian dengan tidak pantas atau mungkin tersingkap sedikit, orang tua segera membenahinya dan mengatakan, menegaskan bahwa hal itu memalukan. Sikap itu masih berkenaan dengan masalah pakaian fisik. Pakaian batin pun juga demikian. Orangtua bila mengetahui bahwa anaknya melakukan suatu perbuatan yang tidak pantas maka katakana segera bahwa hal itu memalukan. Kemudian berikanlah saran agar dia tidak mengulangi perbuatan itu lagi. Bila perbuatan itu masih diulang, berilah sanksi. Berilah hukuman yang mendidik bila perbuatan itu tetap diulang. Usahakan dengan berbagai cara agar anak tidak lagi mengulang perbuatan yang tidak baik itu

2.  Takut Akibat Perbuatan Jahat
Apabila anak bertambah besar, orang tua selain menunjukkan bahwa suatu perbuatan tertentu tidak pantas, memalukan untuk dilakukan oleh anaknya, maka orangtua dapat mengingatkannya dengan memberikan uraian tentang akibat perbuatan buruk yang dilakukan anaknya. Akibat buruk terutama adalah yang diterima oleh si anak sendiri, kemudian terangkan pula dampak negatif yang akan diterima pula oleh orang tua, keluarganya serta lingkungannya. Apabila kita tidak senang terhadap suatu perbuatan tertentu, sebenarnya hampir semua orang pun bahkan semua mahluk cenderung tidak suka pula dengan hal itu. Rata-rata semua mahluk, dalam hal ini, manusia memiliki perasaan serupa. Penjelasan seperti ini akan membangkitkan kesadaran anak bahwa perbuatan buruk yang tidak ingin dialaminya akan menimbulkan perasaan yang sama bagi orang lain. Menumbuh kembangkan perasaan malu dan takut melakukan perbuatan yang tidak baik ataupun berbagai bentuk kejahatan inilah yang akan menjadi 'pengawas setia' dalam diri setiap orang, khususnya para remaja.
Selama dua puluh empat jam sehari, 'pengawas' ini akan melaksanakan tugasnya. Kemanapun anak pergi, ia akan selalu dapat mengingat dan melaksanakan kedua hal sederhana ini. Ia akan selalu dapat menempatkan dirinya sendiri dalam lingkungan apapun juga sehingga akan mampu membahagiakan dirinya sendiri, orangtua dan juga lingkungannya. Orang tua sudah tidak akan merasa kuatir lagi menghadapi anak-anaknya yang beranjak remaja. Orang tua tidak akan ragu lagi menyongsong era globalisasi. Orang tua merasa mantap dengan persiapan mental yang telah diberikan kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, pendidikan anak di masa kecil yang sedemikian rumit tampaknya,akan dapat dinikmati hasilnya di hari tua. Sesungguhnya memang diri sendiri itulah pelindung bagi diri sendiri. Suka dan duka yang kita alami adalah hasil perbuatan kita sendiri. Sebab, oleh diri sendiri kejahatan dilakukan; oleh diri sendiri pula kejahatan dapat dihindarkan. Oleh karena itu, dengan memberikan pengertian yang baik tentang inti pendidikan tersebut kepada anak-anak, diharapkan anak akan dapat membawa diri dan menjaga dirinya sendiri agar dapat tercapai kebahagiaan. Kebahagiaan bagi dirinya sendiri. Kebahagiaan bagi orang tuanya. Kebahagiaan bagi lingkungannya






Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Diantara penyebab terjadinya Kenakalan remaja adalah karena factor kurangnya perhatian dan kasih sayang dari pihak keluarga, pemahaman tentang agama dan pembinaan tentang keagamaan serta pengaruh pergaulan dengan lingkungan sekitar yang meliputi berupa budaya dari barat, awalnya Cuma mencoba malah terjerumus di dalamnya.
2. Dan akibat yang ditimbulkan kenakalan remaja bagi diri sendiri sangat berpengaruh pada psikologi remaja itu sendiri, dan bagi keluara para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama jangan langsung main fisik dampaknya akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan itu semua akan berdampak negatif dan kurang baik bagi remaja itu sendiri baik bagi dirinya, keluarga maupun lingkungan sekitarnya berada. Serta bagi masyarakat sekitar menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek. Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan untuk berubah kejalan yang lebih baik.
3. Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi kenakalan remaja yaitu menanamkan nilai-nilai moral dan hal itu dapat dimulai dalam rumah tangga dan dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Pembinaan tersebut bisa dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Dan pembinaan itu harus dimulai dari orang tua baik perlakuan, pelayanannya kepada remaja memperlihatkan contoh teladan yang baik dan sebagainya.

Pertanyaan-pertanyaan mengenai kenakalan remaja dalam diskusi kali ini :
 
1.Eka Novarina dari Kelompok 7
v Bagaimana caranya agar tidak terpengaruhi oleh teman sepermainan? 
v Jawabannya : Mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orang tua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Berilah pengertian yang jelas dahulu, sekaligus berilah teladan pula. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu anak ‘kluyuran’ tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam rumah tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari. Mereka dididik untuk mandiri. Selain itu, berilah pengarahan kepada mereka tentang batasan teman yang baik. Dan diri kita sudah dewasa sehingga kita sudah bisa memilih mana teman yang baik dan mana teman yang tidak baik untuk kita.

2.M Sulaemi dari Kelompok 4
v Apa yang dimaksud dengan diri sendiri adalah pelindung bagi diri sendiri? 
v Jawabannya : Diri sendiri adalah pelindung yang paling utama untuk menghindari hal-hal yang mengarah kepada kenakalan remaja, karena diri sendirilah yang dapat mengubah kelakuan diri kita sendiri

3.Apip Umaedi dari Kelompok 3
v Bagaimana caranya kalangan remaja untuk tidak melakukan hal yang menyimpang jika sedang stress? 
v Jawabannya : Salurkanlah hoby anda agar biasa mengurangi stress anda karena jika kita menjalankan hobi yang kita sukai pasti bawaannya senang dan untuk para orang tua juga harus mengetahui jika anaknya sedang stress alangkah baiknya sang orang tua berusaha menghibur si anak agar tidak stress dengan cara berekreasi sambil refreshing Kegiatan keluarga ini hendaknya dapat diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Kegiatan keluarga dapat pula berupa tukar pikiran dan berbicara dari hati ke hati

4.Irma Nur Fitriani dari Kelompok 2
v Apakah program pemerintah untuk mengatasi masalah kenakalan remaja? Berikan contohnya! 
v Jawabannya: Banyak program pemerintah untuk mengatasi masalah kenakalan remaja ini salah satunya yaitu penyuluhan bahayanya narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) ke sekolah-sekolah serta mengadakan tes urine ada pula program pemerintah selain itu yaitu Penyuluhan oleh Kepolisian Lalu lintas mengenai cara berkendara yang baik di jalan raya ke sekolah-sekolah karena banyak sekali para remaja yang tidak menaati peraturan lalu lintas seperti ugal-ugalan di jalan.


5.Imat Khaer Muhajir dari Kelompok 6
v Bagaimana caranya untuk mangatasi anak yang brutal karena kurangkasih sayang orang tua? 
v Jawabannya : Orangtua harus mengerti dasar-dasar pendidikan sehingga dapat memberikan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan yang diperlukan anak. Orang tua juga harus sedikit meninggalkan urusan karier untuk mengurusi masalah serta konflik yang dialami anak dan Orang tua perlu menunjukkan kesabaran dalam menghadapi perubahan tingkah laku remaja yang sulit diduga sifat, sikap dan jalan pikirannya

Kesimpulannya

Upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi kenakalan remaja yaitu menanamkan nilai-nilai moral dan hal itu dapat dimulai dalam rumah tangga dan dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Pembinaan tersebut bisa dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Dan pembinaan itu harus dimulai dari orang tua baik perlakuan, pelayanannya kepada remaja memperlihatkan contoh teladan yang baik dan sebagainya serta pemerintah juga sudah membuat program untuk mengatasi masalah kenakaln remaja ini salah satunya yaitu penyuluhan bahayanya narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) ke sekolah-sekolah serta mengadakan tes urine ada pula program pemerintah selain itu yaitu Penyuluhan oleh Kepolisian Lalu lintas mengenai cara berkendara yang baik di jalan raya ke sekolah-sekolah karena banyak sekali para remaja yang tidak menaati peraturan lalu lintas seperti ugal-ugalan di jalan.

Diskusi Tentang Genersi Muda Bebas Narkoba


Diskusi Tentang Genersi Muda Bebas Narkoba
Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia, peredaran obat terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus segera diatasi. Meluasnya narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh faktor budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika Serikat) yang mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri utama budaya tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan kebutuhan dan selera muda.
Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya peran serta dari berbagai pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Salah satunya konselor sebagai pendidik dilingkungan pendidikan juga dapat ikut berpartisipasi dalam upaya memerangi obat-obatan terlarang tersebut.
Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
 1.    Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang  menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut  bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang  diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi  pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
2.      Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku.
3.     Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
  • Rokok
  • Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
  • Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
  1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
  2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1.   Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
2.   Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.


3.   Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.

Akibat Penyalahgunaan Narkoba

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan. Untuk itu katakan Say no to drugs….!!!





Pertanyaan-pertanyaan pada diskusi tentang “Generasi Muda Bebas Narkoba” :

1. Kelompok 1 :
·      Pertanyaan : Bagaimana cara menghilangkan kecanduan narkoba ?
·      Jawabannya : Bagi pecandu narkoba yang masih tergantung secara biologis terhadap zat adiktif tertentu, sebaiknya mengikuti hypnotherapy dibawah pengawasan dokter. Meskipun dengan pemrograman pikiran kami bisa membuat pecandu narkoba menjadi sama sekali tidak ingin dan tidak mau mengkonsumsi narkoba lagi dalam sekali terapi, namun menghentikan konsumsi narkoba secara mendadak mungkin bisa menyebabkan kematian. Mintalah pendapat dokter, apakah lebih baik hypnotherapy untuk membuat Anda sedikit demi sedikit meninggalkan narkoba, atau seketika berhenti.

2. Kelompok 2 :
·      Pertanyaan: Kenapa Narkoba kebanyakan dipakai anak muda ?
·      Jawabannya : Karena anak muda paling mudah untuk dipengaruhi, pergaulannya masih banyak yang tidak dibatasi, suka mengikuti teman yang lain atau sekedar mencoba yg akhirnya ketagihan.

3. Kelompok 3 :
·      Pertanyaan : Bagaimana caranya agar tidak terjerumus narkoba?
·      Jawabannya : Kita harus mengerti dulu tentang jenis - jenis narkoba dan dampak dari pemakaiannya bagi tubuh kita. Bila sudah paham, pikirkanlah baik - baik sebelum mengambil keputusan. Hidup ini penuh dengan pilihan - pilihan, karena itu pilihlah yang terbaik untuk hidupmu.

4. Kelompok 4 :
·      Pertanyaan : Kenapa kita mesti menjauhi narkoba?
·      Jawabannya : Karena dampaknya berakibat sangat buruk bagi diri kita sendiri dan keluarga serta pasangan kita. Dampak ini berlangsung sejak kita mulai menggunakannya, hingga seumur hidup kita. Bukan hanya dari segi kesehatan, tapi juga dari segi psikologis, sosial, ekonomi, dan lain-lain.


Kesimpulan :

Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No.07 Tahun 1997 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya selain itu di dalam UU RI No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan. Cara menghilangkan kecanduan narkoba yaitu bagi pecandu narkoba yang masih tergantung secara biologis terhadap zat adiktif tertentu, sebaiknya mengikuti hypnotherapy dibawah pengawasan dokter. Meskipun dengan pemrograman pikiran kami bisa membuat pecandu narkoba menjadi sama sekali tidak ingin dan tidak mau mengkonsumsi narkoba lagi dalam sekali terapi, namun menghentikan konsumsi narkoba secara mendadak mungkin bisa menyebabkan kematian. Mintalah pendapat dokter, apakah lebih baik hypnotherapy untuk membuat Anda sedikit demi sedikit meninggalkan narkoba, atau seketika berhenti.